Kamis, 02 Mei 2019

Skripsi Achmad Dimyati BAB 6

Tidak ada komentar:

BAB VI
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1.    Strategi pembinaan akhlakul karimah siswa di SMP Negeri 1 Pandaan diantaranya adalah :
a.       Pendekatan Personal: Pembinaan akhlak yang dilakukan dengan pendekatan personal merupakan langkah yang dilakukan guru dengan mendekati siswa secara individu dengan memberikan bantuan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi siswa dan bimbingan moral kepada masing-masing individu.
b.      Teladan: melalui sikap dan tindakan guru sehari-hari yang baik maka siswa diharapkan mampu meniru tingkah laku gurunya.
c.       Pembiasaan yaitu : menjadikan suatu hal yang tadinya dilakukan secara sadar dan terkadang terpaksa, diupayakan menjadi otomatis dan tanpa paksaan, melalui latihan dan pengulangan secara terus menerus.
d.       pemberian hukuman: Metode pemberian hukuman diberikan apabila siswa tidak mematuhi tata tertib, baik itu tata tertib didalam kelas maupun diluar kelas.
2.    Faktor pendukung dan penghambat pembinaan akhlakul karimah siswa di SMP Negeri 1 Pandaan.
a.    Faktor pendukung pembinaan akhlakul karimah siswa di SMP Negeri 1 Pandaan adalah:

1)   Teladan dalam diri guru yaitu guru sebagai teladan ketika dalam perilakunya, ucapan, gerakan, dan sikap harus dapat di contoh.
2)   Metode pembelajaran: supaya siswa bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah.
3)   kerjasama dan dukungan orang tua yaitu Kebersamaan antara pihak guru dengan siswa dalam sekolah dan keikut sertaan orang tua sangat diperlukan untuk mendukung dari pembinaan akhlak.
4)   Sarana dan prasarana: seperti adanya tempat ibadah seperti musholla dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan seperti sholat dhuhur berjama’ah, sholat dhuha dan bisa juga digunakan untuk kegiatan majlis ta’lim untuk penyampaian materi agama yang sifatnya untuk pembinaan akhlakul karimah siswa.
b.    Faktor penghambat pembinaan akhlakul karimah siswa di SMP Negeri 1 Pandaan adalah:
1)   Kurangnya jam mata pelajaran PAI : pemberian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah umu  memang sangat kurang yaitu hanya dua jam dalam seminggu. Maka dari itu semua ini menjadi kendala dalam adanya pembinaan akhlakul karimah siswa supaya waktu yang hanya dua jam seminggu itu bisa digunakan secara maksimal.
2)   Terbatasnya pengawasan pihak sekolah: guru Pendidikan Agama islam tidak bisa selalu memantau atau mengawasi perilaku siswa diluar sekolah.
3)   kesadaran para siswa: Siswa kurang sadar akan pentingnya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh sekolah, apalagi kegiatan tersebut berkaitan sekali dengan pembinaan akhlak siswa.
4)   lingkungan siswa yaitu kondisi lingkungan terbukti tidak relevan dalam proses pembinaan akhlak, jelas akan mempengaruhi kekurang maksimalan proses pembinaan akhlakul karimah siswa.

B.  Saran
1.      Para guru hendaknya memberikan program pengembangan akhlakul karimah yang baik untuk siswanya, dan secara bersama-sama melakukan peningkatan dalam pembinaan akhlakul karimah siswa, sehingga siswa akan meneladani dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Dalam meningkatkan akhlak siswa hendaklah semua komponen yang ada di sekolah khususnya guru Pendidikan Agama Islam merancang strategi-strategi penyampaian materi agama yang efektif untuk pembinaan akhlakul karimah siswa serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan.
3.      Siswa hendaknya selalu mematuhi peraturan sekolah dan ikut serta pada kegiatan-kegiatan pembinaan akhlakul karimah yang ada disekolah selama kegiatan-kegiatan tersebut baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar